Gambar : Mengenal Quantum Computing. Lidinews.id |
Lidinews.id - Apa yang dimaksud dengan Quantum Computing? Sederhananya, teori Quantum Computing akan memungkinkan komputer untuk bekerja lebih cepat. Alhasil, kinerja komputer akan lebih efisien dan efektif dibandingkan komputer saat ini. Kecanggihan teknologi ini akan menjadi solusi bagi masalah komputasi. Selain itu juga mampu memenuhi kebutuhan manusia akan kecepatan serta memori yang besar dan cepat.
Awal pengembangan Quantum Computing
Gagasan teori Quantum Computing atau komputasi kuantum muncul setelah teori kuantum. Teori kuantum sendiri dikembangkan oleh banyak ilmuwan seperti Max Born, Erwin Rudolf Josef Alexander Schrödinger, Werner Heisenberg, serta Wolfgang Pauli.
Berangkat dari konsep atomos yang berarti tidak bisa dibagi, para ilmuwan ini beranggapan bahwa entitas fisika justru memiliki partisi-partisi. Teori kuantum yang digagas oleh kelima ilmuwan di atas diperkuat dengan konsep fisika partikel.
Bapak Agung Trisetyarso juga menjelaskan bahwa pada 1980, pemenang Nobel Richard Feynman berpendapat ada suatu celah untuk menstimulasi fisika kuantum dan non-kuantum. Beliau juga memberikan saran untuk menstimulasikan fisika kuantum bukan dengan klasikal fisika, melainkan teori kuantum.
Head of Concentration Computer Science di program DCS BINUS University itu juga menambahkan bahwa teori kuantum merupakan teori yang berdasarkan probabilitas. Hal ini Bbrbeda dari fisika yang lebih deterministik atau paham yang menganggap bahwa setiap kejadian adalah konsekuensi dari kejadian sebelumnya.
Contoh penelitian Quantum Computing di Indonesia
Meski istilah komputasi kuantum masih terdengar unik bagi masyarakat awam di Indonesia, ternyata di BINUS UNIVERSITY sudah dilakukan riset lebih lanjut mengenai teori ini. Bapak Agung Trisetyarso menyampaikan bahwa sudah ada mahasiswa yang melakukan riset tentang komputasi finansial. Ada juga yang membuat penelitian mengenai Artificial Intelligence dan energi, perikanan, inovasi manajemen inventaris, bahkan keamanan cyber.
Selaku dosen di bidangnya, Bapak Agung juga melakukan penelitian bersama para kolega mengenai computational economic. Beliau melakukan riset terkait disruptive innovation ecosystem dengan memakai model Quantum Computing tersebut. Riset tersebut dapat menjelaskan bahwa perubahan kecil dalam ekosistem inovasi dapat berdampak pada terjadinya gangguan atau disruption.
Secara sederhana, Bapak Agung memberikan contoh tentang perusahaan transportasi. Inovasi teknologi memberi dampak yang signifikan pada sebuah perusahaan transportasi non-pribadi, misalnya taksi. Perusahaan transportasi tersebut terganggu sistemnya sejak kemunculan aplikasi transportasi online. Seperti yang kita ketahui bersama, kemunculan transportasi online ini adalah buah dari kemajuan teknologi.
Akibat dampak atau gangguan yang dirasakan oleh perusahaan transportasi konvensional seperti taksi, mereka terpaksa harus berubah mengikuti zaman. Bentrokan kedua perusahaan transportasi inilah yang diteliti menggunakan teori yang ada.
Meski teori Quantum Computing masih terasa asing, pada kenyataannya, teori ini dapat menjelaskan hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan Pemrograman Kuantum
1. Kriptografi
Komputasi kuantum merupakan ancaman sekaligus solusi terhadap keamanan siber. Algoritme kuantum dapat mematahkan metode enkripsi yang ada, tetapi juga dapat digunakan untuk menciptakan teknik kriptografi yang tahan kuantum, sehingga menjamin keamanan data sensitif di masa depan.
2. Masalah Optimasi
Komputer kuantum unggul dalam memecahkan masalah optimasi yang kompleks, seperti optimasi rute, manajemen portofolio, dan logistik rantai pasokan. Dengan mengeksplorasi beberapa solusi secara bersamaan, algoritma kuantum dapat menemukan solusi optimal lebih cepat dan efisien dibandingkan algoritma klasik.
3. Penemuan Obat dan Pemodelan Molekuler
Pemrograman Kuantum memungkinkan peneliti untuk mensimulasikan interaksi molekul kompleks secara akurat. Kemampuan ini mempercepat proses penemuan obat, sehingga mengarah pada pengembangan obat dan pengobatan inovatif untuk berbagai penyakit.
4. Pembelajaran Mesin
Algoritme Pembelajaran Mesin Kuantum memiliki potensi untuk mentransformasi bidang ini dengan memproses dan menganalisis kumpulan data yang sangat besar dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Komputer kuantum dapat meningkatkan pengenalan pola, pengoptimalan, dan pemodelan prediktif, yang mengarah pada kemajuan dalam kecerdasan buatan.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Meskipun Pemrograman Kuantum sangat menjanjikan, ada beberapa tantangan yang menghambat penerapannya secara luas. Sistem kuantum sangat rumit dan rentan terhadap kesalahan akibat dekoherensi dan kebisingan. Para peneliti secara aktif mengerjakan teknik koreksi kesalahan dan mengembangkan qubit yang lebih stabil untuk mengatasi tantangan ini.
Ke depan, masa depan Pemrograman Kuantum tampak cerah. Seiring kemajuan teknologi, komputer kuantum akan menjadi lebih kuat, andal, dan mudah diakses. Kemajuan ini akan mengarah pada pengembangan aplikasi inovatif, memecahkan permasalahan dunia nyata yang sebelumnya dianggap tidak dapat diatasi.
Sumber : dcs.binus.ac.id, lp2m.uma.ac.id